HALUANSULTRA.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengusulkan agar anggaran pembinaan untuk cabang olahraga tahun 2025 dikelolah oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi.
Hal itu ditegaskan oleh anggota Badan Anggaran DPRD Sultra, Suwandi Andi, saat rapat pembahasan anggaran bersama sejumlah Kepala OPD, Rabu 2 Oktober 2024.
“Jadi bapak Kepala BPKAD dan Bapenda yang saya hormati. Untuk 2025 anggaran pembinaan Cabor dikelolah saja oleh Dispora. KONI beri saja dana rutin,” tegasnya.
Menurut Suwandi, dewan menginginkan hal ini setelah melihat prestasi Sulawesi Tenggara diajang PON XXI Aceh-Sumut 2024, kontingen Bumi Anoa terpuruk pada posisi 34, karena hanya mengantongi 1 medali emas dari Cabor Softball.
Padahal, Pemprov telah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 35 milyar, sejak Porprov, Pra PON hingga PON 2024. Itu, lanjut Legislator PAN ini, bukan anggaran yang sedikit dalam mendongkrak prestasi. Tapi faktanya medali Sultra jauh dari harapan.
“PON Papua kita 5 emas ya. Sekarang cuma 1 emas. Dayung sebagai andalan utama pun nol emas. Jadi kami minta agar anggaran pembinaan Cabor biar Dispora saja yang kelolah,” jelas Suwandi.
Menurut Suwandi, terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Kelolahragaan tentu menjadi dasar pembinaan dilakukan oleh pemerintah. “Artinya, dana pembinaan yang tadinya lewat KONI Provinsi bisa dialihkan saja ke Dispora,” tutup Suwandi.
Sementara itu, Ketua DPRD Sultra, H..Abdurrahman Shaleh mendukung langkah tersebut. Dihadapan seluruh peserta rapat, Abdurrahman Shaleh yang juga menjabat sebagai Ketua Pengprov Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sultra menyampaikan, jika kegagalan dayung meraih prestasi emas karena minimnya perhatian dari KONI.
“Waktu Papua kita dapat 5 emas. Itu latihan terpusat kita 3 bulan. Nah, tahun ini bagaimana mau fit bertanding TC saja hanya 20 hari,” ucapnya. (Imn/HS)