HALUANSULTRA.ID – Sekda Sultra, Drs. H Asrun Lio.,M.Hum.,Ph.D membuka secara resmi dialog kerukunan umat beragama lintas generasi, dengan tema “Penguatan Peran FKUB dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama dan Kondusivitas Pilkada 2024″ Sabtu (9/11/2024), di Kendari.
Mengawali sambutannya, Sekda Sultra terlebih dahulu menyampaikan salam takzim dari Pj. Gubernur Sultra, dimana sekiranya besar keinginan untuk hadir bersama dalam acara tersebut, namun karena terdapat tugas kedinasan yang tidak dapat diwakilkan, sehingga memberikan tugas kepada Sekda Sultra untuk mewakili.
“Beliau mengapresiasi dan menyambut baik adanya dialog kerukunan umat beragama lintas generasi dengan tema yang diusung tersebut. Dan, diharapkan acara ini dapat mempererat tali persaudaraan dan menjaga keharmonisan antar umat beragama, terutama menjelang Pilkada serentak Sultra 2024,” tuturnya.
Membacakan sambutan Pj Gubernur, Sekda Sultra mengatakan, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, Provinsi Sultra adalah rumah bagi keberagaman. Adanya keragaman agama, budaya, dan suku bangsa yang ada Bumi Anoa menjadi cerminan dari Indonesia yang terbuka dan toleran.
Dia mengungkapkan, data dari Kementerian Agama, komposisi pemeluk agama di Bumi Anoa pada Tahun 2023 adalah Islam sebanyak 95,81 persen, Hindu 1,89 persen, Protestan: 1,65 persen, Katolik 0,6 persen, Buddha 0,05 persen, dan sebagian adalah pemeluk agama lainya seperti Konghucu.
Angka ini merupakan karunia yang harus disyukuri, bukan sekadar sebagai keberagaman dalam keyakinan, tetapi juga sebagai modal sosial yang sangat berharga, untuk membangun kehidupan di Bumi Anoa Sultra tercinta yang lebih maju, modern dan sejahtera.
Sekda melanjutkan, perlu disadari juga bahwa keragaman, meskipun merupakan aset yang sangat berharga, tetapi bisa menjadi tantangan. Untuk itu, di sinilah pentingnya kerukunan, karena kerukunan umat beragama adalah landasan utama yang memungkinkan untuk terus maju bersama, meskipun berbeda-beda.
Untuk itu, dalam rangka memperkokoh kerukunan antar umat beragama khususnya di Sultra, maka Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memegang peranan yang sangat vital, yaitu sebagai miniatur kebinekaan Indonesia dan harus mampu menjadi wadah yang mempertemukan berbagai pemuka agama untuk saling berdialog. “Termasuk berbagi pandangan, dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat beragama,” pesannya.
Menurutnya, penting bagi semua orang untuk mengingat bahwa kerukunan beragama bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh wanita dan tokoh pemuda di jazirah Sultra.
Sekda bersyukur, Sultra sampai dengan usia yang ke 60 Tahun, telah menunjukkan bahwa meskipun kita hidup berdampingan dalam keragaman, kita tetap bisa menjaga keharmonisan dengan mengutamakan toleransi dan saling pengertian.
“Untuk itu, kita harus selalu memperkuat komitmen kita dalam menjaga kerukunan ini, melalui berbagai forum dan dialog yang terus menerus kita lakukan, seperti yang berlangsung ini,” pesannya lagi.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan, jika melakukan perhitungan mundur dari tanggal 27 November 2024 mendatang sampai dengan 9 November 2024, maka masih tersisa 17 hari lagi menuju Pilkada serentak Sultra Tahun 2024. Perhelatan ini akan di ikuti oleh 62 pasangan calon yang terdiri dari Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati/Wali Kota dan Wakil Bupati/ Wakil Wali Kota di tingkat provinsi dan 17 kabupaten/kota se Sultra.
“Ini adalah momentum demokrasi yang sangat penting, tetapi juga sangat rentan terhadap polarisasi yang dapat merusak kerukunan antar umat beragama. Untuk itu, saya ingin mengingatkan kepada kita semua, agar tetap menjaga kerukunan dan kedamaian dalam menghadapi Pilkada ini,” harapnya. (HS)