HALUANSULTRA.ID – Seluruh pertandingan babak prakualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra Popnas) Zona IV tuntas terlaksana. Dua Cabor Sepakbola dan Bola Voli pun telah menelorkan pemenang. Untuk bola voli, juara Putra diambil oleh pelajar Jatim, kedua Kaltim ketiga Sultra. Sementara, peraih medali emas putri lagi-lagi Jawa Timur, kedua Kaltim dan ketiga Sulawesi Barat.
Kemudian pada cabang olahraga Sepakbola, tuan rumah Sulawesi Tenggara tanpa medali setelah gagal melenggang ke final. Bahkan perebutan posisi ketiga juga anak-anak asuh Nandar ini kalah dari pelajar NTB. Hasilnya, emas milik Jawa Timur, perak Kalimantan Timur, perunggu Nusa Tenggara Barat.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sultra, La Ode Daerah Hidayat, meminta kepada pelajar yang belum berhasil tetap semangat. Hasil yang dicapai juga perlu dilakukan evaluasi agar ada peningkatan prestasi cabang olahraga dan atlet.
Kondisi itu mengaca pada hasil pelaksanaan Pra Popnas pada delapan Cabor yang dipertandingkan. “Pra Popnas ini sangat bagus untuk mengukur kemampuan. Ke depan kita harus memiliki terobosan baru,” katanya, Minggu 24 November 2024.
Menurut Kadis, Sultra mempunyai banyak atlet yang hebat, perlu adanya pembinaan atlet usia muda sejak dini. Mempersiapkan mulai mencari bibit, skema dan aturan yang dibutuhkan. Hal tersebut membutuhkan sinergitas dan peran pemerintah, Dispora, KONI untuk mendorong dan memberikan dukungan agar para atlet lebih termotivasi dan meraih prestasi.
“Kita sudah ada 2 cabor yang sudah dipastikan ikut Popnas 2025, yaitu tinju dan pencak silat. Ini diperlukan adanya strategi dan pola pembinaan agar dalam persiapan menuju Popnas, hasil maksimal bisa dicapai. Kita persiapkan untuk bisa meraih capaian yang lebih baik lagi di Popnas Aceh-Sumut 2025 mendatang,” tandasnya.
Sementara itu, Pelatih voli pra Popnas putra Sultra, Amsar mengatakan, tim voli Sultra sudah berupaya semaksimal mungkin. Bahkan saat melawan Jawa Timur atlet putra memberikan perlawanan sengit. Meski pun hasru kalah 3-1. Ia pun memohon maaf hanya mampu mempersembahkan medali perunggu. “Banyak hal yang akan kita evaluasi,” katanya.
Amsar juga mengaku anak asuhnya membutuhkan lapangan olahraga untuk latihan. Hal ini penting agar ketika menghadapi pertandingan resmi berskala nasional atlet sudah terbiasa bermain di gedung indoor. “Memang kita ini kurang sarana olahraga. Kita tidak memiliki lapangan yang memadai. Setiap turnamen selalu pinjam lapangan,” tutupnya. (HS)