HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Sebagai upaya mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif serta mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus berkomitmen menekan penurunan angka stunting.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kendari, Andi Dadjeng. Kata dia, saat ini P2KB masih terus memasifkan berbagai program-program edukasi, pendekatan dan pencegahan dini di kalangan masyarakat.
“Jadi memang saat ini kami banyak melakukan pendekatan yang sifatnya komunikasi, informasi dan edukasi. Kita juga kan sudah punya Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tugasnya itu untuk mendampingi keluarga-keluarga berisiko stunting,” kata dia Rabu, (4/12/24).
Perlu diketahui terhitung sejak tahun 2021 hingga saat ini angka Keluarga Beresiko Stunting (KRS) di Kota Kendari tercatat terus mengalami penurunan, hal ini berbanding terbalik dengan laju perkembangan Penduduk yang terus meningkat.
Menurut data yang di peroleh di tahun 2021, tercatat ada 64.843 jumlah Keluarga, 41.145 sasaran program, 23.818 KRS. Kemudian di tahun 2022 jumlah Keluarga sebanyak 67.411, sasaran program 41.521 dan KRS sebanyak 14.732.
Sedangkan di 2023 jumlah Keluarga tercatat 71.927, sasaran program 42.929 dan KRS 13.850. Dan untuk tahun 2024 sendiri jumlah Keluarga ada 73.565, sasaran program 46.258 dan KRS sebanyak 10.724.
“Ini data yang kami peroleh melalui pendataan secara sensus, dan setiap tahunnya juga itu ada pemuktahiran, verifikasi, dan falidasi data. Untuk membandingkan antara data yang ada di tahun kemarin dengan kondisi sekarang,” ungkapnya.
Ditempat berbeda Kasubag perencanaan keuangan dan pelaporan Dinas P2kb Kota Kendari, Ahmad Fahrudin, menuturkan, saat ini Pemkot tengah menjalankan 3 program prioritas. Pertama, Pelayanan Keluarga Berencana. Kedua, Keluarga Sejahtera, dan program Pengendalian Penduduk.
“Jadi kami di sini itu ada 3 program, terkhusus isu stunting ketiga program ini punya peran masing-masing. Besar harapan kami masyarakat bisa aktif untuk mengikuti program,menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dan mencari informasi,” pungkasnya.
Reporter : Erviana Hasan