Alvin Akawijaya Putra Ali Mazi Bangun Peradaban Melalui Pendidikan

HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Anak pertama dari Gubernur Provinsi Sultra, H Ali Mazi, Alvin Akawijaya Putra, selaku Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh, yakin bisa membawa peradaban dengan menjadikan Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton yang berkedudukan di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai gerbong dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang handal.

Selain itu, Institut Teknologi Kelautan tersebut juga lahir untuk menumbuh kembangkan sektor kelautan dan perikanan Sultra, yang selama ini belum termanfaatkan dengan baik dan maksimal.

“Saya mengajak kita semua, agar bisa berkarya memajukan sektor perikanan dan kelautan di Sultra, jadi bukan hanya Buton saja. Untuk memulainya, melalui penyiapan serta peningkatan SDM para pemuda-pemudi Sultra termasuk yang ada di Buton,” katanya dalam keterangan tertulisnya.

Ketua DPD KNPI Sultra Periode 2021-2024 ini menambahkan, ITK Buton secara resmi telah berdiri sesuai SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 25/E/O/2022, dan siap melakukan aktivitas perekrutan mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 untuk Program Studi Bioteknologi, Akua Kultur, dan Perikanan Tangkap.

Kedepannya, ITK Buton akan membuka program-program studi baru yang relevan dengan teknologi kelauatan seperti teknologi perkapalan dan navigasi, sehinggga ITK Buton bisa menjadi pusat kajian ilmu-ilmu kelautan yang terintegrasi dengan bidang perkapalan, perikanan, maupun pelayaran di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

“Walaupun kita ada di bagian Timur Indonesia, namun harus bisa menciptakan image bahwa Sultra memiliki keunggulan ilmu-ilmu kelautan. Jadi kalau orang berbicara teknologi pertanian silahkan datang ke Institut Pertanian Bogor. Berbicara teknologi perkapalan maka ke Institut Teknologi Surabaya, kalau mau berbicara teknik sipil bisa ke Institut Teknologi Bandung. Tetapi ingin mendalami ilmu kelautan secara utuh, maka datanglah ke Institut Teknonologi Kelautan Buton,” urainya.

Alumni UGM Yogyakarta ini meyakini, melalui potensi kelautan dan perikanan Sultra serta kegigihan para generasi mudanya untuk memajukan daerah, maka kedepan ITK Buton bisa menjadi Institut Teknologi Kelautan nomor satu, bukan hanya di Indonesia Bagian Timur, tetapi di seluruh wilayah Indonesia

Alvin juga mengajak semua pihak utamanya para generasi muda untuk melek terhadap kekayaan dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh kelautan Provinsi Sultra.Dia mengakui, jika saat ini pemerintah telah menetapkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan konsep yang dikenal dengan tol laut.

“Konsep ini sangat beralasan mengingat posisi Indonesia berada di jantung lalu lintas dua samudra besar di dunia, yaitu antara dua benua, khususnya Benua Asia dan Benua Australia,” ujar pria berkacamata ini.

Visi maritim, lanjutnya, muncul sebagai kekuatan baru untuk mewujudkan kemakmukran dan kesejahteraan bangsa Indonesia, khususnya kesejahteraan nelayan, masyarakat pesisir, serta masyarakat yang berada di sekitar pulau-pulau kecil di wilayah terluar.

“Saya melihat, dalam kerangka master plan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia hingga tahun 2025, Sultra berada pada koridor dua sulawesi, dimana sektor perikanan menjadi salah satu sektor utama dalam pembangunan ekonomi di wilayah ini. Peluang pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah ini terbuka luas, namun disadari bahwa saat ini pemanfaatan dominan pada pemanfaatan sumbedaya pesisir atau sumberdaya ikan pada perairan relatif dangkal saja, seperti di sekitar pantai saja,” katanya lagi.

Reporter : Rahmat R.

Tinggalkan Balasan