HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Presiden Jokowi, memerintahkan Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba untuk belajar ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) soal pengelolaan investasi pertambangan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio, saat menerima kunjungan Sekda Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdul Kadir.
“Awalnya ketika acara di Ibukota Negara (IKN) Balik Papan, Gubernur Maluku Utara sempat bertanya kepada Presiden untuk pengolahan pertambangan. Presiden mengarahkan ke Sultra karena dianggap sukses dalam pengelolaan pertambangan,” kata Asrun usai berdialog dengan di ruang rapat Gubernur Sultra, Senin (11/04/22). “Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Presiden dan Pemprov Malut sudah menjadikan Sultra sebagai lokasi khusus dalam kunker,” sambungnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra ini mengatakan, Sultra juga masih perlu banyak melakukan pembenahan dari sektor-sektor yang lainnya. “Tentunya banyak yang mau dibenahi tetapi untuk investasi kami masuk 10 besar nasional. Karena maluku dan Sultra memiliki karakter yang sama sehingga bisa saling belajar bersama,” tukas Asrun.
Sementara itu, Sekda Malut Samsudin Abdul Kadir mengatakan Sultra dan Malut adalah dua daerah yang berbatasan, wilayahnya hampir sama dan sumber daya alam yang sama. “Khususnya tambang, kami mendapatkan informasi langsung bahwa BUMD atau Perumda Sultra mengelola langsung. Kami tertarik untuk berdiskusi dengan Sultra kami sangat mengagumi itu,” katanya.
Kata dia, hasil kunker tersebut bisa menjadi ilmu baru bagi daerah Maluku Utara. Misalnya keterlibatan PT Antam dalam pengelolaan investasi. Hal ini Malut belum lakukan. Kemudian BUMD termasuk Bandara mensupport minyak penerbangan. Nah ini yang kami juga akan pelajari. Kami mendapatkan banyak informasi dari pemerintah Sultra dan pihak dinas kami akan melakukan sharing langsung dengan dinas teknis di Sultra ini untuk membahas lebih lanjut,” tukas Samsudin.
Reporter : Rahmat R.
