Pemprov Sultra-Yogyakarta Teken MoU Pembangunan Daerah, Fokus Utama Sektor Pariwisata

HALUANSULTRA.ID – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menghadiri seminar Pembangunan dan Kepariwisataan Sulawesi Tenggara, di Yogyakarta, Sabtu 29 Oktober 2022
Kunjungan kerja ini dalam rangka memenuhi undangan Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Sulawesi Tenggara-Yongyakarta. Seminar ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan gubernur atas keinginan para alumni dan mahasiswa asal Bumi Anoa yang sebelumnya telah menyampaikan gagasan pengembangan potensi pariwisata Sulawesi Tenggara. Dalam acara ini Pemprov Sultra dan Pemprov Yogyakarta, menandatangi MoU kerjasama pembangunan daerah dalam berbagai bidang. Sebagai langkah awal, saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara lebih fokus bidang pariwisata.

“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh hadirin, khususnya kepada Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati Paku Alam X / Sri Paduka Paku Alam X, bersama jajaran Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, para bupati di wilayah Sulawesi Tenggara dan kepada perwakilan lembaga mitra pembangunan di Sulawesi Tenggara, serta segenap stakeholder lainnya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Alumni Mahasiswa Yogyakarta asal Sulawesi Tenggara, serta para pelajar dan mahasiswa asal Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam IPMIS Yogyakarta,” ujar Gubernur Ali Mazi membuka acara.

Menurut Ali Mazi, hal ini menjadi indikasi kuatnya semangat kebersamaan untuk senantiasa bersinergi dan berkolaborasi, dalam melaksanakan pembangunan demi kemajuan masyarakat, daerah serta bangsa dan negara. Gubernur bersyukur, saat ini pandemi Covid-19 telah mampu ditangani dengan baik, negara bisa bangkit dan pulih lebih cepat. Bagi Sulawesi Tenggara, jika pada saat puncak pandemi Covid-19 tahun 2020 yang lalu, mengalami pertumbuhan ekonomi di angka minus 0,65 persen. Tahun 2021, berkat kerja keras pemerintah daerah bersama segenap stakeholder di Sulawesi Tenggara yang didukung oleh pemerintah pusat, serta seiring mulai meredanya wabah Covid-19 dan suasana yang selalu kondusif, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 4,10 persen.

Meski demikian, Pemprov terus berusaha agar laju pertumbuhan ekonomi daerah bisa meningkat lebih tinggi, minimal di atas tingkat pertumbuhan rata-rata nasional yang tahun ini diprediksi mencapai 5,4 persen. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memacu pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dimana saat ini Pemprov Sultra, terus berupaya untuk memajukan sektor pariwisata, khususnya yang berbasis ekowisata bahari di beberapa destinasi yang tersebar di Sulawesi Tenggara, agar bisa memberi kontribusi signifikan bagi pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tenggara dan nasional secara keseluruhan dalam jangka panjang.

Berbicara pariwisata di Sulawesi Tenggara, tercatat lebih dari 2.000 daya tarik wisata potensial yang bisa dikembangkan bagi pertumbuhan di sektor pariwisata kedepan. Potensi tersebut, antara lain Wisata Bahari, Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Religi, Keragaman Budaya beserta berbagai produk kerajinan lokal, termasuk di dalamnya kuliner tradisional yang cukup diminati, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. “Kita sadari sebagian besar dari potensi tersebut belum sepenuhnya dikelola secara profesional, sehingga dibutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen dalam pengelolaan dan pengembangannya, agar memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi, sehingga dapat menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional kedepan,” katanya, dilansir dari laman resmi Jurnal Gubernur Sultra.

Ali Mazi menilai, seminar ini sebagai sebuah upaya penting dan strategis untuk membangun pemahaman yang sama, dalam memaduserasikan langkah kongkret berbagai stakeholder, mensinergikan berbagai sumber daya yang dimiliki, serta mendorong implementasi kolaborasi pentahelix unsur-unsur terkait, agar pembangunan kepariwisataan dan eknomi kreatif di Sulawesi Tenggara dapat terlaksana secara terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan arah, sasaran dan tujuan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Sehingga memberi multi efek bagi pembangunan sektor lainnya dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kita,” beber Ali Mazi.

Pada kesempatan ini, Gubernur Ali Mazi ingin menyampaikan beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian serius sebagai panduan dalam perumusan konsep yang akan dihasilkan nantinya.
Pertama, pembangunan sektor pariwisata harus bersifat multi sektoral. Semua perangkat daerah harus mendukung pembangunan kepariwisataan berdasarkan lingkup tugas dan kewenangan masing-masing. Perlunya membangun sinergi dari berbagai OPD untuk penataan fasilitas pendukung di kawasan pariwisata, yang memenuhi standar kelayakan, baik dari segi kenyamanan maupun kebersihannya, bernuansa budaya lokal dengan sentuhan alami sesuai trend global saat ini: Back to Nature (Kembali ke Alam), beserta penataan jalan, kebersihan lingkungan, bantuan permodalan serta akses terhadap lembaga-lembaga keuangan bagi masyarakat yang ingin berusaha di sektor ini.

Kedua, adalah menyiapkan SDM di sektor pariwisata yang handal dan profesional, yang mampu menguasai dan memanfatkan teknologi, untuk mendukung kualitas dan layanan produk dan jasa kepariwisataan kualitas produk yang dihasilkan agar memiliki daya saing ekonomi, termasuk penguasaan teknologi digital terutama untuk kepentingan promosi dan akses pasar, baik dalam dan luar negeri. Sebab dalam dunia pariwisata modern berlaku adagium: menciptakan produk wisata itu penting, tetapi membuat konten di media sosial untuk promosi itu jauh lebih penting. Juga pentingnya setiap pelaku usaha pariwisata memiliki kompetensi manajerial sebagai salah satu modal penting untuk memenangkan persaingan usaha yang kian kompetitif, dan tidak hanya menjadi penonton dalam kompetisi ekonomi global yang sedang berlangsung.

Ketiga, memacu pertumbuhan ekonomi di daerah, adalah membangun kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan pemerintah provinsi lainnya dalam berbagai bidang pembangunan yang potensial, antara lain: bidang pariwisata; bidang industri dan perdagangan; bidang perikanan dan kelautan; bidang pertanian, peternakan dan perkebunan; bidang pertambangan dan energi; serta bidang lain sesuai kebutuhan daerah yang disepakati antara kedua belah pihak. “Saya ucapkan selamat berdiskusi, semoga seminar kali ini dapat melahirkan rumusan-rumusan yang strategis bagi kemajuan pembangunan kepariwisataan daerah Sulawesi Tenggara kedepan, sebagai bagian dari upaya kita mewujudkan Sulawesi Tenggara Maju Masa Depan Indonesia. (HS)

Tinggalkan Balasan