Tanah Diserobot dan Rumahnya Digusur, Warga Menangis di Kantor BPN Sultra

HALUANSULTRA.ID,KENDARI – Puluhan warga yang didominasi dari kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) berunjuk rasa, di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu (01/03/2023). Seperti yang dilansir dari laman metrokendari.id

Warga berunjuk rasa di kantor BPN Sultra, akibat menjadi korban mafia tanah yang menyebabkan lahan mereka diserobot hingga digusur. Warga mengeluh setelah lahan mereka, di Kolonel Abdul Hamid, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari 1.600 meter per segi, tergusur.

Muhtar Sangkalla mengatakan, lahan mereka sudah ditempati puluhan tahun, berdasarkan Surat Keterangan Tanah (SKT) 1980 yang dipegang ahli waris. Namun di lahan itu telah terbit 9 sertifikat baru, atas nama orang lain dan dalam proses perkara pengadilan.

“Tiba-tiba ada gugatan orang lain. Awalnya kami tidak tahu kalau ada gugatan itu, nanti keluar putusan gugatan baru kita tahu, bahwa ada sertifikat di atas tanah itu. Sertifikatnya itu terbit antara tahun 2001 sampai 2009. Sementara induk sertifikat yang tersebut itu, tidak ada di situ,” Ungkap Muhtar.

“Kami kebingungan, kenapa tiba-tiba ada sertifikat di atas tanah itu, sementara kami pegang SKT tahun 1980 dan sudah puluhan tahun kami tinggal disitu,” tambahnya. “Saya tolak, kami datangi BNP Kendari, minta untuk sembilan sertifikat di atas tanah kami itu dibatalkan, tapi tidak pernah digubris, sudah capek kami bolak-balik ke BPN Kendari, tapi sampai sekarang tidak ditanggapi makanya kita datang di BPN Sultra untuk minta keadilan,” sambung Muhtar.

Kedatangan warga di Kanwil BPN Sultra, diterima oleh Kabid Pengukuran Lompo Halkam, dan Kabid Hubungan Hukum Pertahanan Amrullah. Kabid Pengukuran BPN Sultra Lompo Halkam mengatakan, bahwa apa yang disampaikan warga akan ditindaklanjuti kepada pimpinan.

“Apa yang warga sampaikan, akan kami tindak lanjuti kepada pimpinan sesuai permintaan warga, kami akan melakukan klarifikasi ke BPN Kota Kendari,” kata Lompo. “Untuk masalah ini, kami akan mendengar keterangan kedua belah pihak (BPN Kota Kendari dan warga) nanti perwakilan warga, bisa bersama-sama kami untuk melakukan pertemuan selanjutnya,” pungkasnya. (HS)

Tinggalkan Balasan