Rakortekcan Di Medan, Dinas Koperasi dan UMKM Sultra Usulkan Pembangunan Gedung PLUT

HALUANSULTRA.ID – Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, bakal memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) melalui program Diskop Sultra bersama Kementerian Koperasi dan UKM. Usulan pembangunan PLUT telah dimasukan saat Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan (Rakortekcan) Bidang Koperasi, UMKM dan Kewirausahaan Tahun 2023 dengan Tema “Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan melalui Penguatan Koperasi, UMKM dan Kewirausahaan” yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara, 28-31 Mei 2023.

Anggota Satker Diskop dan UMKM Sultra, Erynanda Akbar mengatakan, ada beberapa program yang dibawa saat Rakortekcan di Medan. Misalnya, pembangunan gedung PLUT di Kota Baubau, Wakatobi juga Kota Kendari. Kemudian peningkatan komoditas rumput laut di Wakatobi dan banyak lagi program-program daerah lainnya. Khusus untuk PLUT, lanjut dia, salah satu usulan yang dimasukan saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), perencanaan pusat dan daerah tingkat provinsi bidang Koperasi dan UMKM Tahun Anggaran 2023 di Kota Kendari. “Hal ini masih akan dibahas ketika Rakornas di Jakarta Juli nanti. Pastinya, untuk pembangunan PLUT itu ada beberapa daerah,” bebernya, di ruang kerjanya.

Pembangunanya gedung PLUT KUMKM ini, lanjut dia, berdasarkan pengajuan permohonan oleh kepala daerah kepada Kemenkop dan UKM melalui proposal untuk dikaji. Biasanya untuk proses pembuatan gedung dianggarkan kurang lebih Rp 4 Miliar. Sebelum disetujui oleh Kementerian Koperasi, kata Erytnanda, tim akan turun lansung ke daerah. Makanya, disini membutuhkan respon positif dari setiap daerah yang menginginkan. ” Lokasi dimana, tanahnya tidak bersengketa dan lainnya tentu akan menjadi perhatian dari Kementerian,” terangnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, DR La Ode Muhamad Shalihin, S.Pd, M.Pd, (kiri) bersama Anggota Satker Diskop dan UMKM Sultra, Erynanda Akbar (kanan)

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, DR La Ode Muhamad Shalihin, S.Pd, M.Pd, mengungkapkan, seluruh usulan yang dimasukan saat Rakorda telah dimasukan. Pemprov melalui Dinas Koperasi dan UMKM kini masih menunggu pembahasan finalisasi, program apa saja yang akan terakomodir saat Rakornas. Ia membenarkan jika pembangunan PLUT KUMKM di Baubau dan beberapa daerah lainnya merupakan salah satu usulan yang telah disampaikan secara langsung. Namun, hal ini harus disambut oleh daerah. “Program apa saja yang akan masuk 2024 nanti semua masih proses, artinya yang menentukan pusat. Tapi, kita tetap kawal, kita bahas per meja di Medan. Semua program yang kami bawa telah kami sampaikan langsung,” terangnya.

Kata dia, pentingnya PLUT karena satu upaya untuk memudahkan layanan kepada publik, khususnya UKM dalam rangka konsultasi untuk peningkatan usaha mereka ke depan. PLUT merupakan rumah atau wadah untuk mempromosikan hasil produk UMKM, karena semua produk UMKM bisa ditampilkan di PLUT. Selain itu, program ini dilengkapi berbagai fasilitas untuk mendukung pemasaran produk UMKM. Ia mengatakan, dengan adanya pembangunan PLUT dapat meningkatkan pembinaan dan pendampingan UKM, serta peningkatan kualitas UMKM secara inovatif. “Usulan program ini untuk mendukung pertumbuhan UMKM supaya terus berkembang dan bisa menciptakan peluang usaha bagi masyarakat,” tandasnya.

Kadis menambahkan PLUT didesain khusus untuk meningkatkan kemandirian usaha. PLUT juga dirancang sebagai wadah mediasi bagi KUMKM dalam membangun hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya. Artinya ini merupakan salah satu program yang cerdas dari pemerintah dalam melayani masyarakat, agar UMKM dapat naik kelas, maju dan berkembang dengan memanfaatkan semua potensi di Sultra produksi tenunan, kripik, abon dan lain sebagainya agar dapat dipasarkan dengan baik,” tutupnya. (HS)

Tinggalkan Balasan