HALUANSULTRA – Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar Sultra Tenun Karnaval (STK) 2024. Kegiatan ini merupakan event tahunan yang dilaksanakan Dispar Sultra dan tahun ini akan bergulir 7 Desember.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli, mengatakan, STK dilaksanakan dengan tujuan mempromosikan potensi dan melestarikan tenun khas Sultra. Selain itu, STK juga diharapkan mendorong berkembangnya kreatifitas dan inovasi pengrajin dan pelaku usaha tenun.
“Sultra Tenun Karnaval juga diharapkan menjadi event karnaval tenun terbesar di Indonesia timur, pada gilirannya mendorong peningkatan kesejahteraan pengrajin dan pelaku usaha tenun,” ujar Belli dalam siaran persnya, Selasa (19 November 2024).
STK 2024 direncanakan diselenggarakan di kawasan Car Free Day (CFD) Kendari, depan eks Kawasan Tugu MTQ. Rangkaian kegiatan STK 2024 terdiri dari tiga item kegiatan, yaitu karnaval tenun, fashion show tenun khas daerah, dan pameran produk unggulan daerah.
Tema STK tahun ini adalah “Beauty of Culture Southeast Sulawesi”. Rencananya, akan diikuti oleh perwakilan 17 kabupaten/kota se-Sultra, instansi vertikal/teknis se-Sultra, Dekranasda provinsi dan kab/kota, OPD lingkup Pemprov Sultra, perancang dan pengusaha mode, komunitas kriya tenun, asosiasi, pelajar, dan masyarakat umum.
“Sultra Tenun Karnaval akan menghadirkan inovasi, kreatifitas, kekayaan budaya serta kearifan lokal yang semakin kuat dan mengakar di Sultra serta menjadi tontonan yang ditunggu dan menarik bagi wisatawan lokal, nasional, bahkan mancanegara,” jelas Belli.
Dia berharap, STK dapat mengambil tempat di panggung nasional, sejajar dengan karnaval yang lebih dahulu established, seperti Jember Fashion Karnaval, Solo Batik Carnival, ataupun Banyuwangi Ethno Carnival.
Penyelenggaraan Sultra Tenun Karnaval telah dirintis sejak tahun 2017 lalu yang diberi nama karnaval Tenun Daerah. Namun pada tahun berikutnya tidak dilaksanakan hingga pandemi Covid-19 melanda.
Barulah pada tahun 2022, STK kembali dilaksanakan di Kota Baubau dengan dikuti oleh 74 kelompok peserta yang terdiri dari 17 kab/kota se-Sultra, OPD lingkup Kota Baubau, 17 Dekranasda kab/kota se-Sultra.
Kemudian, pada tahun 2023, peserta meningkat menjadi 116 kelompok, yang terdiri dari 17 kab/kota, instansi vertikal, OPD lingkup Pemprov Sultra, 17 dekranasda kab/kota, serta Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Sutra dan komunitas lainnya. (HS)