HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Kepemimpinan Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir, menuai sorotan terkait perbaikan infrastruktur khususnya jalan. Sejumlah jalan dalam Kota Kendari banyak berlubang, bergelombang namun tidak dibenahi. Salah seorang warga Kota Kendari, Loli, mengaku sejumlah ruas jalan sangat memprihatinkan karena tidak dilakukan pembenahan aspal.
“Harusnya Pemkot mengambil langkah. Termasuk di lorong-lorong. Misalnya Jl Segar wilayah Kadia. Jalannya rusak parah. Itu dibiarkan saja. Nah di dalam itu banyak warga tinggal. Kok tidak ada perhatian,” kata Loli, Rabu (23/2/2022).
Loli berharap Pemkot bersama DPRD Kota Kendari segera turun tangan agar jalan-jalan di Kota Kendari terlihat mulus dan indah. Sebab Kendari merupakan ibu kota provinsi. “Pernah teman saya datang dari luar provinsi ke Kendari. Mereka bilang kok aspal jalannya begini. Nah ini kita juga yang malu. Terus ada depan stadion pengaspalan tidak dilanjutkan. Nah itu membahayakan,” jelasnya.
Menyikapi hal tersebut, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, keadaan jalan rusak saat ini sudah dalam perhatian dan penanganan Pemerintah Kota (Pemkot). Hanya saja, hal ini sedikit terhambat akibat recofusing anggaran yang digunakan untuk pemulihan pandemi Covid-19.
“Sedang kita upayakan, karena memang dengan situasi seperti saat ini kita tidak punya ruang yang cukup apa lagi dengan fokusnya kita mengalihkan sebagian anggaran untuk penanganan Covid-19,” katanya Rabu (23/2/2022).
Lebih jauh Walikota menuturkan, keterbatasan anggaran tersebut membuat beberapa jalan rusak di Kota Kendari belum ditangani secara masif oleh Pemkot. Namun, kendati demikian instansinya tetap optimis permasalahan ini akan segera diselesaikan secara bertahap.
“Untuk itu beberapa kebutuhan infrastruktur terpaksa kita tunda sementara waktu sampai kondisi yang memungkinkan,” imbuhnya.
Diketahui, kondisi jalan rusak di Kota Kendari juga berdampak pada proses pertumbuhan perekonomian. Hal ini juga kerap kali mengganggu arus lalu lintas warga, terutama akses pada jalan poros kota.
Reporter : Erviana Hasan