Smartcard Jadi Akses Jemaah Haji Masuk Armuzna, Hilman Latief : Harap Dijaga Jangan Hilang dan Tercecer

HALUANSULTRA.ID- Musim haji 2024 sudah dimulai, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan memberikan smartcard berupa kartu elektronik kepada jemaah haji. Kartu itu akan menjadi akses jemaah masuk ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief kepada Tim Media Center Haji di Madinah, mengatakan smartcard ini adalah salah satu alat yang digunakan seluruh jemaah haji sebagai akses saat pelaksanaan haji. Kartu ini dikeluarkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi.

“Ini juga digunakan untuk menjaga validitas data jemaah haji yang akan melaksanakan haji tahun 2024” sebut Hilman. Dia menyampaikan, smartcard berfungsi mencegah siapa pun yang nekat berhaji tanpa prosedur atau jalur resmi. Smartcard juga menjadi inovasi terbaru yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Smartcard berbentuk seperti Id Card dan berisi QR Code. Sehingga, ketika ada pemeriksaan dari otoritas terkait di Arab Saudi, smartcard akan menampilkan data resmi jemaah.

“Saat puncak haji untuk akses Armuzna, QR Code yang terdapat di dalam smartcard akan di scan lalu di cek kebenaran data jemaahnya. Jika sesuai datanya akan diizinkan masuk, jika tidak sesuai maka jemaah tidak diizinkan masuk Arafah untuk berhaji,” terangnya. “Untuk masuk Masyair di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, harus ada smartcard tersebut. Termasuk saat pergeseran dari hotel menuju Arafah, setiap bus di cek satu persatu lalu dihitung berapa orang di kursi busnya, baru boleh jalan sampai ke Arafah. Jadi tidak ada penumpang gelap di jalan,” lanjut Hilman.

Petugas Saudi akan melakukan pemeriksaan intensif terhadap visa dan smartcard jemaah di semua titik menuju Makkah. Apabila jemaah kedapatan tak memiliki visa maupun Smartcard, dia akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 10 ribu riyal, serta dideportasi keluar dari Saudi, sehingga tidak boleh datang ke Tanah Suci selama 10 tahun. Hilman menambahkan, Kemenag telah membagikan 10 ribu Smartcard ke jemaah haji Indonesia melalui embarkasi masing-masing. Sisanya, akan dibagikan saat jemaah tiba di Makkah.

“Kami pesankan bagi jemaah yang sudah menerima smartcard, harap dijaga, jangan sampai hilang dan tercecer. Sebab, smartcard tersebut dikeluarkan oleh pemerintah Saudi, kita tidak punya pengganti,” tandasnya. Sebagai informasi, jemaah haji asal Indonesia akan diberangkatkan ke tanah suci hari ini, Minggu, 12 Mei 2024. Indonesia tahun ini mendapat 241.000 kuota haji. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler, 27.680 jemaah haji khusus. (HS)

Tinggalkan Balasan