HALUANSULTRA.ID, KENDARI – Setelah resmi melunjurkan program Taksonomi Hijau, Otoritas Jasa Keungan (OJK) terus berkomitmen mengembangkan sektor ekonomi baru. Menurut Maulana Yusup, Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Sulawesi Tenggara (Sultra), skema Taksonomi Hijau adalah upaya pemerintah dalam hal ini OJk untuk menepis krisis iklim yang semakin tinggi.
“Kita mendorong penerapan Taksonomi Hijau di Sultra, antara lain melalui pelaksanaan rencana aksi keuangan berkelanjutan oleh industri jasa keuangan dalam rangka meminimalisir dampak perubahan iklim,” kata Yusup saat dihubungi haluansultra.id Sabtu (22/1/2022).
OJK juga telah mengeluarkan peraturan terkait dengan rencana aksi keuangan berkelanjutan dan roadmap tahap 2 terkait dengan rencana aksi keuangan berkelanjutan. “Agar pelaksanaan Taksonomi Hijau berjalan dengan baik, perlu sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait,” imbuhnya.
Dikatakannya, skema ini digunakan sebagai panduan aktivitas ekonomi hijau nasional. Terlebih Indonesia adalah salah satu negara yang berstatus sebagai paru-paru dunia. Selain itu, hal ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang telah memiliki standar nasional sektor ekonomi hijau.
“Dengan dikeluarkannya buku Taksonomi Hijau bisa menjadi panduan semua pihak khususnya industri jasa keuangan dalam menyusun dan melaksanakan rencana aksi keuangan berkelanjutan,” tandasnya.
Reporter : Erviana Hasan
