HALUANSULTRA.ID– Ratusan warga Tapak Kuda menggelar aksi unjuk rasa di Pengadilan Negeri (PN) Kendari, Selasa (4/11/2025). Aksi ini merupakan lanjutan dari ketidakpuasan warga terhadap hasil konstatering lahan sengketa yang telah dilaksanakan pada 30 Oktober lalu. Mereka menilai, agenda tersebut belum memberikan kepastian hukum yang jelas.
Massa yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk ibu-ibu, menyampaikan aspirasi mereka di ruang mediasi PN Kendari. Perwakilan warga mendesak untuk bertemu langsung dengan Ketua Pengadilan Negeri Kendari guna memastikan sikap pengadilan terkait sengketa lahan ini.
“Kami ingin bertemu langsung dengan Ketua Pengadilan Negeri, dengan cara damai untuk memastikan sikap ketua pengadilan di dalam ruangan ini. Ketua Pengadilan hadir pada saat konstatering beliau juga hanya ikut apa yang diinginkan oleh pemohon, Ketua Pengadilan walaupun ikut menyaksikan, kita belum tahu persis sikap beliau, kita hanya ingin tahu kepastian, agar ini barang tidak berlarut-larut,” ujar salah satu warga di dalam ruang mediasi.
Humas PN Kendari, Arya Putera Negara SH MH, yang menemui para pengunjuk rasa, menjelaskan bahwa konstatering telah dilaksanakan dan data-datanya telah diterima oleh Ketua Pengadilan. Saat ini, Ketua Pengadilan sedang menyiapkan keputusan atau ketetapan terkait konstatering tersebut.
Arya Putera Negara juga menegaskan bahwa baik pemohon maupun termohon tidak diperkenankan untuk menemui Ketua Pengadilan agar tidak ada intervensi dalam proses pengambilan keputusan. “Ketua Pengadilan sedang mengkaji data-data. Percayakan bahwa Pengadilan tidak memiliki kepentingan dengan pihak manapun,” tegasnya.
Setelah berdialog dengan pihak PN Kendari, massa aksi meninggalkan kantor pengadilan dengan tertib dan melanjutkan aksi mereka ke Kantor Wali Kota Kendari untuk menyampaikan aspirasi yang sama. (Hms)
