Tentunya, ini menjadi potensi luar biasa dari sisi sektor wisata, apalagi ditambah melalui potensi wisata religi. “Sultra juga punya Masjid Keraton Kesultanan Buton di Kota Bau-bau ini jadi destinasi wisawatan luar maupun dalam negeri. Lalu, potensi ikon baru di Sulawesi Tenggara yaitu Masjid Al-Alam di Teluk Kendari,” jelas Anton.
Disektor pertambangan, lanjut Anton, Sultra tidak kalah dengan daerah lain. Capaian nilai investasi hingga Rp 11 triliun tak lepas dari potensi Sultra dari berbagai sektor. Diantaranya, sumber daya alam (SDA) yang begitu melimpah di Bumi Anoa ini baik nikel, aspal, emas dan hasil tambang lainnya.
Anton menjelaskan, Kadin Sultra akan bersinergi dengan Pemprov dalam menyukses Munas Kadin sehingga sangat siap berkontribusi dalam pelaksanaan Munas Kadin Indonesia baik secara biaya dan segala fasilitas pendukung. “Ini akan menjadi sejarah juga kan karena untuk pertama kalinya berlangsung di Sultra. Kami sangat optimistis bisa menggelar Munas Kadin Indonesia di Sultra, tepatnya di Kota Kendari,” katanya.
Pengusaha sektor tambang ini menambahkan, Sultra melalui pelaksanaan Munas Kadin Indonesia tentu akan memberikan dampak positif bagi daerah. “Kita akan mempromosikan investasi-investasi provinsi di era kepemimpinan Gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas,” sambungnya.
Anton Timbang menambahkan, persiapan tentu harus dilakukan secara matang sebab Munas Kadin akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. “Kita berdoa bersama bisa sukses menyelenggarakan event nasional Kadin Indonesia di Kota Kendari,” tutupnya.
Untuk diketahui, sudah ada dua calon Ketua Umum Kadin yang menyatakan maju, yakni Presiden Direktur/CEO Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid dan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie.
Mereka yang terpilih nantinya diharapkan dapat memperkuat fungsi dan peran Kadin sebagai mitra pemerintah dan dapat membantu memperkuat perekonomian bangsa, apalagi saat masa pendemi. (Imn)
